ShoutMix chat widget

Pages

Selasa, 28 Desember 2010

Velg itu terus menggelinding Wolfsburg, kota Volkswagen di Jerman Femi Adi Soempeno Wolfsburg, Jerman

Delapan bendera berkibar dengan gagahnya di pelataran kawasan otomotif Volkswagen (VW) di Wolfsburg, Jerman. Semua bendera itu bukan bendera negara-negara Uni Eropa, tetapi bendera VW Group. Yaitu, VW, Audi, Bentley, Bugatti, Lamborghini, Seat, Skoda dan VW Commercial Vehicle.


Setinggi tiang bendera yang menjulang, setinggi itulah harapan atas industri otomotif bertahan di Jerman. Nyatanya, otomotif menjadi tulang punggung perekonomian Jerman. Peringkat selanjutnya berturut-turut diduduki oleh industri elektronik, mesin, dan kimia. Bukan hanya VW Group saja yang made in Jerman, tetapi juga BMW, DaimlerChrysler, Porsche dan Opel. VW Group menancapkan 44 pabriknya di 17 negara di pelosok dunia. Mulai dari negara- negara tetangga di Eropa seperti Perancis, dan Spanyol, hingga negara-negara di Asia seperti China dan India. “Kami akan membuka pabrik VW lagi di India dan Ukraina pada tahun 2009,” kata Bruno Henika, Group Communications Volkswagen Aktiengesellschaft di Wolfsburg, Jerman. Menurut Henika, pasar otomotif China berkembang sangat pesat. Menurut hitungan Henika, pasar China tumbuh 51%. Itu sebabnya, VW Group punya perhatian khusus terhadap pasar ini. Belum lagi, pasar Rusia dan India yang juga sama agresifnya dengan China, bakal digarap habis-habisan oleh VW.
Tahun 2006, VW Group menguasai pasar otomotif dunia sebanyak 9,4%. “Tahun ini kami mentargetkan sebesar 10%,” kata Henika. Tentu saja, persaingannya bukan Cuma dengan pabrikan otomotif asal Jerman saja, tetapi juga dengan kendaraan buatan Jepang dan USA.
Ambisi yang membesar dalam arti yang sebenarnya, Volkswagen berarti mobil masyarakat 
( people’s car—red ).



Keinginan untuk mewujudkan adanya kendaraan yang bisa digunakan oleh semua orang di dunia ini muncul sejak tahun 1937 dari cetak biru Ferdinand Porsche, desainer pertama VW Beetle.
Sejak itu, sebuah perusahaan otomotif pun digelindingkan dengan nama Gesellschaft zur Verbeitung des Deutschen Volkswagens mbH. Setahun sesudahnya, nama ini berubah menjadi Volkswagenwerk GmbH. Tahun 1945, VW mencatat produksi kendaraannya sebanyak 1.785 unit dengan penjualan sebesar 11,7 juta Reichsmark
Meski perang dunia II menghancurkan dua pertiga bagian perusahaan ini, namun perusahaan ini tak letoy. Bagian yang rusak berat dibangun kembali pada tahun 1945, termasuk jalur distribusi kereta api untuk ke semua wilayah Eropa. Hingga pada tahun 1955 pabrikan ini sudah mengekspor 177.657 unit dari 328.054 unit kendaraan ke luar Jerman.
Langkah VW semakin agresif. Melihat ceruk yang menggiurkan di pasar otomotif dunia, perusahaan ini mencatatkan diri sebagai perusahaan terbuka pada tahun 1960 dengan menerbitkan saham senilai 360 juta Deutsche Mark (DM). Hasil dari penjualan saham ini dipakai untuk mencaplok beberapa perusahaan otomotif lainnya di Jerman. Sebut saja, Audi NSU Auto Union AG. Di sini, VW Group memiliki 59,5% saham. VW Group juga berkongsi dengan China dengan kepemilikan saham sebesar 50% pada tahun 1985. Setelahnya, VW Group juga bergairah untuk mengakuisisi saham sebesar 75% milik SEAT di tahun 1986 dan digenjot menjadi 99,9% di tahun 1990.
Setahun sesudahnya, VW Group menggaet pabrikan otomotif asal Czech, Skoda. Belum capek membuang duitnya, pada tahun 1998 VW Group memborong Bugatti International SA Holding dan Bentley Motor Cars Ltd sekaligus.

Di pasar otomotif dunia, VW Group ada di ranking nomor 4 setelah Ford Group, General Motors Group dan Toyota Group. “Kami akan menggeser Toyota di posisi ketiga,” kata Henika, tegas. Meski tipis, penjualan kendaraan terus merangkak selama lima tahun terakhir. Tahun 2002, VW Group meludeskan kendaraan sebanyak Lihat saja data penjualan berturut-
turut sejak tahun 2002 hingga tahun lalu. Dari 4,996 juta unit, 5,016 juta unit, 5,143 juta unit, 5,193 juta unit dan 5,720 juta unit. “Tahun ini targetnya 6 juta unit,” kata Henika.
Dari semua kawasan ekspor VW, prosentase penyerapan VW terbesar ada di China. Dibandingkan tahun sebelumnya, tahun lalu China menyedot pertumbuhan kendaraan VW Group sebesar 24,3%, jauh lebih tinggi ketimbang penyerapan pasar Eropa yang hanya 7 %. Dibandingkan tahun 2005, VW Group memangkas jumlah karyawannya di tahun 2006. Tahun 2005, total jenderal karyawan VW Group mencapai 345 ribu orang. Angka ini menciut menjadi 329 ribu orang di tahun 2006. Dengan pemangkasan ini, VW Group membukukan laba € 104,875 juta tahun 2006. Lantas, dari semua perusahaan otomotif di Jerman, manakah yang paling besar dari sisi pendapatan dan penjualan? VW bukan rajanya. Perusahaan yang dibangun sejak tahun 1938 ini harus mengakui kekalahannya atas tebalnya kantong DaimlerChrysler AG. Toh, velg bundar VW terus menggelinding, dan bendera tetap berkibar di Wolfsburg. 

0 komentar: